
Laporan Dialog Kebijakan Publik: Kendaraan Listrik untuk Mempercepat Transformasi Ekonomi Hijau (Hanya Tersedia dalam Bahasa Inggris)
Dialog Kebijakan Publik mengenai “Kendaraan Listrik untuk Mempercepat Transformasi Ekonomi Hijau,” yang diselenggarakan di Jakarta pada 20 Februari 2025, menyoroti komitmen Indonesia terhadap transisi energi serta ambisi Indonesia untuk mencapai target Net Zero Emissions pada tahun 2060 atau lebih cepat. Diskusi ini menegaskan potensi kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, mendorong pertumbuhan industri baru, dan menciptakan jutaan lapangan kerja hijau. Di sisi lain, tantangan seperti biaya tinggi, keterbatasan infrastruktur pengisian daya, dan kesiapan tenaga kerja masih perlu diatasi. Para panelis dari pemerintah, organisasi internasional, akademisi, dan sektor swasta berbagi perspektif mengenai dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dari adopsi EV, serta menekankan pentingnya penerapan ekonomi sirkular, harmonisasi kebijakan, dan pembangunan tenaga kerja yang inklusif.
Rekomendasi utama mencakup penetapan arah kebijakan yang jelas terkait teknologi baterai, penguatan infrastruktur EV di berbagai wilayah, serta penerapan Extended Producer Responsibility (EPR) untuk mendukung daur ulang baterai yang berkelanjutan. Kebijakan juga perlu memberikan insentif bagi kendaraan hibrida sebagai jalur transisi, mendorong inovasi domestik, serta memastikan adanya peluang pelatihan bagi kelompok rentan untuk dapat berpartisipasi dalam pekerjaan hijau. Kolaborasi internasional, harmonisasi regulasi, dan mekanisme pembiayaan menjadi kunci untuk memastikan transisi EV di Indonesia berlangsung inklusif, berkelanjutan, dan mampu bersaing secara global.
Untuk hasil diskusi lengkap, silakan membaca dan mengunduh laporan di bawah ini. (Hanya tersedia di dalam Bahasa Inggris).
Download